Memberi Nasehat

Memberi Nasehat

Oleh:

Prof Veni Hadju


SANGAT menarik himbauan seorang pemimpin di negara kita terkiat Hari Ibu kemarin. Beliau menghimbau kepada seluruh ibu di negara ini agar memberi nasehat kepada anak-anaknya. "Jangan korupsi nak, karena saya tidak rela kalau anak yang lahir dari rahimku ini, menjadi koruptor." Mungkin seperti itu himbawan beliau. Jelas, peringatan Hari Ibu pada tahun ini berbeda dari biasanya.

Senang memberi nasehat adalah aktifitas yang dijamin surga. Orang yang berubah karena nasehat yang diterimanya maka si pemberi nasehat mendapat pahala yang tidak putus-putusnya. Memberi nasehat memang butuh kesabaran karena banyak orang yang tidak siap bahkan enggan menerima nasehat. Seringkali kita melihat orang yang menjauh dari nasehat.

Agama adalah nasehat, kata rasulullah. Orang yang tidak suka nasehat maka tidak suka agama. Nasehat yang menyentuh dapat membuahkan hidayah. Lihatlah orang yang hijrah dari perbuatan maksiat atau orang yang bertambah imannya karena nasehat. Itulah sebabnya kita disuruh hadir di majelis-majelis ilmu dan bergaul dengan orang-orang saleh. Karena pasti ada nasehat di dalamnya. 

Maha Benar Allah dengan firman-Nya: Tsumma kaana minalladziina aamaanu watawaa shaubishshabri watawaa shaubil marhamah (QS Al Balad 90:17). Artinya: Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling menasehati untuk bersabar dan saling menasehati untuk berkasih sayang.

BERIKAN NASEHAT KARENA NASEHAT AKAN BERGUNA BAGI MEREKA YANG TAKUT KEPADA ALLAH.

Sebelumnya :
Selanjutnya :