Dalam Shahih Muslim, terdapat penegasan Nabi Saw untuk tidak mengabaikan tujuh hari terakhir Ramadhan,
Oleh :
Dr. Samsul Basri, S.Si, MEI
Lailatu al-qadr atau malam yang mulia penuh keberkahan, akan turun di sepuluh hari terakhir Ramadhan, karena Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam telah bersabda demikian, dalam haditsnya,
تحروا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان
Carilah lailatu al-qadr di sepuluh hari terakhir Ramadhan. (HR. Bukhari. No. 1880).
Dan yang lebih dekat di sepuluh hari terakhir itu, adalah di malam-malam ganjilnya, sebagaimana yang juga pengabarannya datang dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam,
تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر الأواخر من رمضان
Carilah lailatu al-qadr di malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan. (HR. Bukhari. No. 2017).
Dan ternyata yang lebih dekat lagi, adalah di malam-malam ganjil di tujuh hari terakhir Ramadhan. Yaitu malam ke 25, 27 dan 29. Hal ini didasarkan dari hadits Ibnu Umar radhiallahu ‘anhu bahwasanya sahabat-sahabat Nabi Saw diperlihatkan dalam tidur mereka atau mereka bermimpi menyaksikan lailatu al-qadri yang turun di tujuh hari terakhir Ramadhan. Ketika mereka menceritakan mimpi mereka kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,
"Sungguh aku memandang bahwa mimpi kalian tentang Lailatu al-qadar tepat terjadi pada tujuh malam terakhir, maka siapa yang mau mendekatkan diri kepada Allah dengan mencarinya, lakukanlah pada tujuh malam terakhir.” (HR. Bukhari: 1876).
Carilah ia pada sepuluh hari terakhir (Ramadhan), yakni lailatu al-qadr. Maka jika salah seorang dari kalian tidak sempat atau tidak mampu, maka jangan sampai terlewatkan tujuh malam terakhir. (HR. Muslim: 1989).
Saudaraku fillah, para pencinta dan pemburu kebaikan, insya Allah malam ini adalah malam ke- 25, salah satu malam ganjil di 7 hari terakhir Ramadhan, malam yang berpeluang turun lailatu al-qadr. Semoga Allah memberikan taufik, kekuatan dan kemudahan menggapai banyaknya amal saleh di malam ini.
Ya Allah, karuniakanlah untuk kami keberkahan dan kemuliaan lailatu al-qadr. Dan ampunkanlah untuk kami dosa-dosa kami. Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbu al-'afwa fa'fu ‘annaa.*