UMMATTV BANDA ACEH--Komisi VI DPR Aceh meminta Baitul Mal Aceh (BMA) dapat mengoptimalkan penyaluran dana zakat, infaq dan sadaqah yang ada di Baitul Mal Aceh.
Salah satunya adalah untuk menanggulangi kemiskinan di Aceh, dimana hingga saat ini Aceh masih termasuk salah satu provinsi termiskin di Sumatera.
Jadi dengan dioptimalkannya penyaluran dana zakat, infak dan sadaqah yang dikelola BMA itu diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat Aceh secara menyeluruh.
Hal tersebut diutarakan oleh Ketua Komisi VI DPR Aceh, Tgk. H. Irawan Abdullah, S.Ag, Kamis (12/11/2020) sehubungan dengan telah dilantiknya ketua dan anggota Badan Baitul Mal Aceh periode 2020-2025 pada Senin, 9 September 2020 di Anjong Mon Mata, Pendopo Gubernur Aceh.
Adapun yang dilantik tersebut adalah Prof Dr Nazaruddin A Wahid, MA sebagai ketua, Dr Abdul Rani Usman MSi, Khairina ST, Mukhlis Sya'ya ST dan Mohammad Haikal, ST, MIFP masing-masing sebagai anggota.
Tgk Irawan Abdullah mengatakan dulunya lembaga BMA itu hanya dipimpin oleh satu orang kepala. Dan berdasarkan Qanun Aceh No. 10 Tahun 2018 tentang Baitul Mal, kini ada lima orang yang memimpin lembaga zakat tersebut.
“kami sangat mengharapkan agar kelima pimpinan di Badan BMA itu dapat saling bersinergi. Dan yang paling utamanya adalah dapat melahirkan program-program yang pro masyarakat. Selain itu juga adanya pemberdayaan ekonomi secara berkesinambungan,” kata Tgk Irawan Abdullah.
Mantan anggota DPRK Aceh Besar periode 2004-2019 ini menambahkan hal lain yang harus menjadi perhatian serius adalah banyaknya potensi zakat yang belum tergarap.
Sehingga diperlukan tata kelola yang bagus agar semua potensi zakat tersebut dapat diraih untuk menambah penerimaan zakat.
Selain itu anggota DPRA Dapil 1 ini juga menjelaskan berdasarkan hasil pengawasan dan evaluasi Komisi VI DPRA, masih ada dana yang "mengendap" pada beberapa tahun yang lalu khususnya dana infaq.
Dan dengan telah dilantiknya lima keanggotaan yang baru, maka sangat diharapkan dana tersebut dapat disalurkan sesegera mungkin kepada yang berhak menerimanya.
“kita sangat berharap agar tingkat kemiskinan di Aceh bisa menurun sedangkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakatnya terus meningkat. Dan BMA harus mengambil peran yang lebih besar dalam mewujudkannya,” pungkas Tgk Irawan Abdullah.*