KA Barjas Sulbar : Ustadz Zaitun Selalu Antusias Dengan Urusan Muslimin
Sulawesi Barat – Penetapan Ustadz Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., MA sebagai Ketua MUI Pusat Bidang Ukhuwah dalam Musyawarah Nasional (Munas) MUI ke-11 mendapatkan apresiasi dari berbagai tokoh, termasuk Ketua DPW WI Sulsel Ustadz M. Yamin Saleh, S.H., M.Adm.Pemb, yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa (Barjas) Sekretariat Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
Dalam keterangannya, Ustadz Yamin menilai keputusan tersebut sangat tepat. Ia menyebut ada dua alasan kuat mengapa Ustadz Zaitun layak memimpin bidang ukhuwah di MUI Pusat.
“Pertama, secara pribadi beliau ini adalah salah satu tokoh yang sangat loba dengan persatuan Islam. Itulah mengapa beliau selalu antusias bila sudah menyangkut urusan-urusan kaum Muslimin. Beliau sangat suka menyambung silaturahmi dengan tokoh² lain dan tak suka memperuncing perbedaan furu’ (fiqih).” ungkap Yamin dalam tulisannya yang dibagikan oleh ketua DPW WI Sumbar, ustadz Fikrul Hidayat.
Ustadz Yamin mengenang sebuah pesan Ustadz Zaitun pada sebuah acara besar di Makassar lebih dari satu dekade lalu di hadapan ribuan kader Wahdah Islamiyah. “Jangan selalu mau kelihatan berbeda dengan masyarakat secara umum. Apa yang bisa dikompromikan, maka kompromikan,” ujar Ustadz Zaitun kala itu dari atas mimbar.
“Kedua, secara kelembagaan, Ustadz Zaitun merupakan Pemimpin Umum Wahdah Islamiyah, sebuah ormas yang sejak awal berdiri mengusung visi persatuan Islam. Yamin menegaskan bahwa Wahdah Islamiyah konsisten terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai ormas dan kelompok Islam lainnya”. lanjut Ustadz Yamin.
Ia juga menjelaskan bahwa kader Wahdah Islamiyah dibina untuk tidak bersikap fanatik terhadap organisasi. Loyalitas memang ditanamkan, namun sikap taasub (fanatisme buta) dilarang keras. Perbedaan pendapat dengan ormas lain, menurutnya, selalu disikapi secara proporsional dan penuh kelapangan dada.
“Perbedaan ijtihadiyah diterima dengan tenang. Kalau masuk dalam hal yang lebih dalam, kita diskusikan dengan cara baik tanpa cacian dan vonis,” katanya.
Ustadz Yamin menambahkan bahwa karakter Wahdah Islamiyah yang lembut, inklusif, dan jauh dari sikap keras menjadikan organisasi ini tidak cocok bagi orang-orang yang terbiasa dengan pendekatan dakwah yang kaku.
“Sebab di Wahdah tidak ada praktek beragama yang keras dan kaku, tidak ada tahzir berlebihan, tidak ada vonis terhadap pihak yang berbeda pendapat,” ujarnya.
Di akhir, Ustadz Yamin Saleh menyampaikan ucapan selamat kepada Ustadz Zaitun atas amanah barunya di MUI Pusat.
“Di banyak sudut negeri, murid-muridmu melangitkan doa semoga Allah selalu menjagamu. Semoga persatuan Islam dapat terwujud melalui usaha-usahamu, sebagaimana cita-cita yang engkau tanamkan dalam nama ormas yang engkau pimpin, Wahdah Islamiyah,” tutupnya.
Tags: Sulawesi BArat, Wahdah Islamiyah, Ustadz Zaitun Rasmin