UMMATTV JAKARTA--Sekretaris Jenderal Koalisi Internasional Bela Al-Quds dan Palestina Dr Muhammad Akram Al-Adlouni berharap agar umat Islam tidak lelah dan terus mendukung perjuangan bangsa Palestina dalam meraih kemerdekaan. Dukungan bisa merupa materi maupun non-materi.
Pernyataan ini disampaikan Akram saat memberi sambutan pada hari pertama Konferensi Virtual Aktivis Palestina Internasional, Sabtu (7/11/2020). Konferensi berlangsung Sabtu-Ahad (7-8/11/2020) dan diikuti oleh peserta dari berbagai belahan dunia.
“Kami menginginkan dukungan seluruh umat, memberikan dukungan baik materi maupun non-materi untuk mereka saudara kita di Palestina. Mereka dalam kondisi agresi, boikot dan juga penangkapan yang dihadapi setiap harinya,” ungkap Akram.
Memupuk kesadaran mendukung Palestina ini merupakan salah satu dari sepuluh tujuan atau misi digelarnya Konferensi Virtual Aktivis Palestina Internasional. Akram pada kesempatan ini menyampaikan tujuan-tujuang tersebut .
“Yang pertama, yang ingin kita dapatkan dari pertemuan ini adalah menentang dari deal of century yang tentu melanggar hak azasi manusia. Yang tentunya tujuannya adalah melenyapkan permasalahan Palestina dari permasalahan dunia,” kata Akram.
Kedua, menjadikan masalah Palestina sebagai masalah utama dan menyikapi dengan tegas normalisasi yang ingin dilakukan. Kemudian aneksasi Israel terhadap Tepi Barat Palestina.
Kemudian, ketiga, jelas Akram, pada konferensi ini disampaikan berbagai permasalahan yang menimpa Masjid Al Aqsa. “Seperti diketahui berbagai upaya dilakukan untuk Yahudisasi Masjid Al Aqsha. Baik dari segi zaman, waktu dan tempat. Kemudian menghancurkan rumah-rumah di sekitar Masjid Al-Aqsha, juga melakukan penangkapan kepada warga Al-Quds,” jelas Akram.
Keempat, menyatukan perjuangan umat Islam dalam menentang normalisasi. Isu normalisasi ini menurut Akram berujung kepada pemecah belah persatuan umat. “Maka hal ini harus kita hindari dengan persatuan umat,” tegas Akram.
Kelima, menguatkan bangsa Palestina agar terus bertahan dalam perjuangan menghadapi tekanan penjajah Zionis Israel.
Keenam, digelarnya konferensi bertujuan mengabarkan tentang agenda Zionis sehingga umat Islam memiliki kesadaran yang tinggi untuk mengetahui strategi Zionis Israel dalam proyek Yahudisasi terhadap Al Aqsha.
“Dan umat Islam harus melakukan tindakan yang dapat menghentikan langkah-langkah mereka dalam melakukan Yahudisasi,” harap Akram.
Ketujuh, memperkuat peranan umat sebagai strategis meningkatkan solidaritas terhadap Palestina hingga berujung kepada kemerdekaan Palestina.
Kedelapan, tujuan konferensi digelar untuk menyampaikan rasa bangga kepada para pemimpin dunia, yang di tengah kesibukannya tetap memberikan dukungan terhadap Palestina.
Kesembilan, diharapkan dukungan seluruh umat baik materi maupun non-materi untuk bangsa Palestina. Mereka dalam kondisi agresi, boikot dan juga penangkapan yang dihadapi setiap harinya. “Yang senantiasa menjaga Masjid Al-Aqsha siang dan malam,” ujar Akram.
Kesepuluh, konferensi menyampaikan kepada kaum muslimin di dunia untuk memperkuat perjuangan membela Palestina dengan berbagai organisasi Palestina dari berbagai belahan dunia. Diharapkan organisasi-organisasi ini terus melakukan kampanye menentang normalisasi melalui media elektronik.
“Serta mengabarkan tentang Palestina dan menginformasikan tentang Palestina melalui media sosial dan media elektronik lainnya. Di samping juga mendukung secara materi untuk bangsa Palestina,” imbau Akram.
Konferensi ini menghadirkan tujuh bahasa internasional sehingga diharapkan dapat disimak penduduk dunia. “Pada kesempatan kali ini kita melibatkan beberapa negara dan menghadirkan dengan tujuh bahasa agar dapat dinikmati oleh berbagai suku bangsa,” kata Akram. *
Sumber: Voa Islam