Etos Kerja Seorang Muslim

Etos Kerja Seorang Muslim

Oleh: Reo Adi Syahputra, S.Si (Kepala Sekolah SMA Ibnu Abbas Muna)

Etos kerja merupakan semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau kelompok (KBBI). Dalam Islam hal seseorang dalam bekerja pun telah diberikan bimbingan, menunjukan bahwa Islam adalah agama yang sempurna lagi menyeluruh. Seseorang yang memiliki etos kerja yang baik selain mendatangkan manfaat bagi dirinya juga mampu memberikan manfaat pada orang disekitarnya karena adanya energi positif. Sebagai seorang muslim kita harus memahami dan menerapkan etos kerja dalam setiap pekerjaan yang kita emban semata-mata untuk mencari ridho dari Allah Ta’ala.

Etos kerja seorang muslim memiliki berbagai karakteristik yang dapat ditinjau dari beberapa hal :

1. Amanah

Seseorang muslim mestinya bekerja dengan penuh amanah dan bertanggung jawab. Tidak mengkhianati dari pekerjaan yang ia lakukan, mengerjakan sesuai apa yang menjadi beban kerjanya dan tidak memanipulasi hal yang tidak sesuai petunjuk pekerjaan.

Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا

“Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kalian untuk menunaikan amanat kepada yang berhak.” (QS. An Nisa: 58).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

أَدِّ الأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَكَ وَلاَ تَخُنْ مَنْ خَانَكَ

“Tunaikanlah amanat pada orang yang memberikan amanat padamu dan janganlah mengkhianati orang yang mengkhianatimu.” (HR. Abu Daud).

2. Disiplin

Seseorang muslim hendaknya disiplin dalam setiap melakukan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Melaksanakan tugas dengan baik dan mampu menghargai waktu. Dalam Islam waktu begitu sangat dimuliakan.

Allah Ta’ala berfirman :

وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَتَوَاصَوۡا۟ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡا۟ بِٱلصَّبۡرِ إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ لَفِی خُسۡرإِلَّا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَالْعَصْرِ

“Demi waktu, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati”. (QS. Al Asr: 1-3).

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhuma beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir.” Ibnu Umar berkata: “Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati.” (HR. Bukhari).

3. Rajin

Seseorang muslim mestinya bekerja dengan rajin dan jauh dari sifat malas.

Imam Ibnul Jauzi berkata: Tidaklah ada seseorang yang malas bekerja melainkan berada dalam dua keburukan; pertama; menelantarkan keluarga dan meninggalkan kewajiban dengan berkedok tawakkal sehingga hidupnya menjadi batu sandungan orang lain dan keluarganya berada dalam kesusahan, kedua; demikian itu suatu kehinaan yang tidak menimpa kecuali pada orang yang hina dan gelandangan, sebab orang yang bermartabat tidak akan rela kehilangan harga diri hanya karena kemalasan dengan dalih tawakkal yang sarat dengan hiasan kebodohan, sebab boleh jadi seseorang tidak memiliki harta tetapi masih tetap punya peluang dan kesempatan untuk berusaha (Dalam buku Talbis Iblis).

4. Semangat

Seseorang muslim hendaknya senantiasa semangat dalam setiap melakukan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Karena jika semangat lemah maka dapat mempengaruhi dari kualitas pekerjaan tersebut.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ

“Bersemangatlah melakukan hal yang bermanfaat untukmu dan meminta tolonglah kepada Allah, serta janganlah engkau malas.” (HR. Muslim).

5. Profesional

Hendaknya seorang muslim dalam bekerja memiliki karakteristik profesional. Agar berlangsung bagus dan mencapai hasil yang baik.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

إِنّ اللَّهَ تَعَالى يُحِبّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ

“Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara profesional”. (HR. Thabrani).

Nabi Yusuf ‘alaihis salam berkata :

اجْعَلْنِي عَلَى خَزَائِنِ الْأَرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ

“Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan.” (QS. Yusuf: 55).

6. Berdoa

Seseorang muslim hendaknya senantiasa memperkuat doa dalam setiap menjalani pekerjaan. Kita meminta Kepada Allah Ta’ala agar memudahkan dan menyukseskan setiap pekerjaan yang kita lakukan.

Allah Ta’ala berfirman :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ

Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu” (QS. Ghafir: 60).

7. Tawakkal

Setelah seseorang telah melakukan segala hal untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik maka selanjutnya adalah melakukan tawakkal. Tawakkal memiliki makna menyandarkan atau mempercayakan setiap urusan kita Kepada Allah Ta’ala.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصاً وَتَرُوحُ بِطَاناً

“Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad).

Al Munawi mengatakan, ”Burung itu pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali ketika sore dalam keadaan kenyang. Namun, usaha (sebab) itu bukanlah yang memberi rizki, yang memberi rizki adalah Allah Ta’ala. Hal ini menunjukkan bahwa tawakkal tidak harus meninggalkan usaha. Tawakkal haruslah dengan melakukan berbagai usaha yang akan membawa pada hasil yang diinginkan. Karena burung saja mendapatkan rizki dengan usaha. Sehingga hal ini menuntunkan pada kita untuk mencari rizki.”

Etos kerja seorang muslim adalah bagian akhlak yang mulia yang diperintahkan agama kita. Maka sudah sepantasnya sebagai seorang muslim untuk senantiasa bekerja dengan etos yang baik. Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan kita petunjuk dan kekuatan untuk dapat bekerja dengan etos yang sesuai dan baik. Wallahu ‘Alam.



Sebelumnya :
Selanjutnya :