UMMATTV GARUT--Alhamdulillah…Bocah pemulung pembaca Al Qur’an di Jl. Braga, Bandung, yang fotonya sempat viral di dunia maya, akhirnya bisa kembali ke rumah kakek- neneknya, di Kampung Sodong RT. 04 - RW 11, Desa Muarasanding, Kec. Garut, Jawa Barat.
Akbar yang bernama asli Gifari Akbar ini, ternyata sejak kecil sudah diasuh Kakek Iji dan Nenek Utiitu, lantaran bapaknya, Unan, telah bercerai dengan istrinya (ibu Ghifari). Dan Gifari pun terungkap sudah setahun ini pergi meninggalkan rumah menuju Bandung, untuk mencari kerja, namun tak kunjung didapatnya. Yang membuatnya, terpaksa menjadi pemulung di Kota Kembang itu.
Semua keterangan ini, saya peroleh langsung dari Ust. Hendra, Pengasuh Ponpes Yatim & Dhuafa, yang pada Rabu, 4 November 2020 kemarin, mengantarkan Gifari ke kampung halamannya. Ust. Hendra juga membawakan “oleh-oleh” bantuan sembako kepada keluarganya, yang memang tergolong kurang mampu.
Diperoleh keterangan pula dari pihak keluarga, karakter anak usia 15 tahun ini memang tergolong anak yang ”keras”. Jika ia sudah punya keinginan, sulit sekali untuk dicegah. Termasuk ketika Gifari berniat mencari kerja ke kota besar.
Saat ini, menurut Ust. Hendra, kondisi psikis Gifari pun masih “keras”. Kemungkinan besar, akibat pengaruh tambahan dari “kerasnya” kehidupan di “dunia jalanan”, selama ia menjadi pemulung. Melihat kondisi ini, Ust. Hendra, belum berani memaksakan Gifari untuk mondok di Ponpes Al Hilal. Supaya jangan sampai anak ini merasa telah “dibuang” oleh keluarganya ke pesantren. Ini hal yang sangat penting. Pasalnya, banyak anak-anak yang “terpaksa dititipkan” orangtuanya ke pesantren lantaran dianggap sebagai “anak nakal” di keluarganya.
“Kami pihak Ponpes Al Hilal, menyerahkan dulu Gifari kepada keluarganya. Karena belum ada keinginan dari Gifari sendiri untuk mondok ditempat kami,” jelas Ust. Hendra.
Selain itu, lanjutnya, setelah kabar tentang bocah ini sangat viral, banyak pihak, baik pribadi maupun yayasan/lembaga pendidikan penghafal Al Qur’an yang menawarkan beasiswa kepada Ghifari yang hanya jebolan kelas 4 SD ini.
“Saya selaku pimpinan Ponpes Al Hilal, tinggal menunggu keputusan keluarga Ghifari saja,” imbuh Ust. Hendra.
Rencananya, Ust. Hendra bersama tim, akan kembali sekitar pekan depan untuk menjenguk Ghifari. Atau bisa lebih cepat, jika memang ada pihak yayasan lain di luar Ponpes Al Hilal, yang berniat membawa Gifari untuk mondok di pesantren.
“Sekaligus, pekan depan saya jug mau menyerahkan bantuan sembako, yang belakangan ini banyak mengalir bantuannya melalui kami,” tambahnya.
Ketika saya tanya, bantuan apa yang masih bisa kami berikan sesuai amanah kakak saya, Ustad Hendra menjawab, “Silahkan Pak. Bantuan apa saja bisa kami sampaikan buat Gifari dan keluarganya. Semua bantuan barang dan uang yang masuk, 100 % akan kami berikan langsung kepada kakek-neneknya.
Bagi masyarakat yang masih ingin mebantu keluarga Gifari atau donasi ke Ponpes Al Hilal, jika dalam bentuk uang, silahkan transfer melalui rekening: Bank Mandiri a/n Yayasan Al Hilal Rancapanggung No. 13200-1254-9953. Bila bantuan berupa barang, kirim ke alamat: Pesantren Al Hilal: Jl. Gegerkalong Hilir 155, Bandung. WA: 0812-2220-2751. * Gusjaw Soelarto