Berkorban untuk Surga Keluarga di Dunia dan Akhirat

Berkorban untuk Surga Keluarga di Dunia dan Akhirat

๐ŸŽ™ Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., MA.

=====================

๐Ÿ“Œ MAKNA BERKORBAN

Hari ini kita berada di hari-hari utama 10 Dzulhijjah. Hari dimana amal sholeh sangat dicintai oleh Allah. Amal sholeh ini secara umum dan juga secara khusus, seperti dzikir, qurban, haji, doa, sedekah dll. 

Termasuk tentunya menghadiri Tabligh Akbar dan pengajian. Karena ini adalah majelis dimana kita terkondisikan untuk mengingat Allah. Juga disini kita membicarakan tentang kepentingan umat dan kaum muslimin. 

Mari kita Kilas balik kpd kisah pengorbanan Ibrahim. Dimana Allah memberikan ujian tidak hanya kepada Ibrahim, tapi juga kpd seluruh keluarga nya. Inilah kisah pengorbanan terbesar sepanjang sejarah umat manusia. 

Ismail anak yang sholeh, berbakti, dalam usia remaja dan bertahun-tahun tidak bertemu, tiba-tiba diperintahkan untuk dikorbankan. Bukan mengorbankan waktu atau harta si anak, tapi mengorbankan nyawanya. 

Detik-detik ketika perintah penyembelihan itu adalah saat-saat yang paling krusial, tapi juga saat-saat yang paling menenangkan, karena Ibrahim berhasil menjalankan perintah Allah.

Ketika itulah, Allah pun menggantikan Ismail dengan seekor domba, yang dalam riwayat Israiliyat disebutkan bahwa itu adalah domba dari surga yang dahulu diterima oleh Allah dari salah satu anak nabi Adam.

Peristiwa inilah yang sekaligus menjadi cikal bakal ibadah udhiyah (penyembelihan hewan kurban).

Amalan paling utama di tgl 10 Dzulhijjah adalah kurban. Tapi tidak kalah utama adalah banyak sedekah di hari-hari ini (10 awal Dzulhijjah). Jika belum ada kemampuan harta untuk berkurban, maka sedekah merupakan solusi terbaik utk ibadah harta. 

Jika yang niat berkurban saja dianjurkan sedekah juga, apalagi mereka yang memang belum niat kurban, lebih dianjurkan lagi utk bersedekah.

Pengorbanan Ibrahim inilah juga yang mengantarkan beliau mendapatkan surga di dunia dan surga di akhirat. 

๐Ÿ“Œ SURGA AKHIRAT & SURGA DUNIA

Surga adalah harapan orang beriman, bahkan harapan orang yang berakal sehat. Ada orang yang tidak beriman, tapi tetap mengharapkan surga, meskipun belum tahu jalannya. 

Surga diulang-ulang dalam al-Quran dan hadits dengan berbagai cara, agar menimbulkan rasa rindu kita kepadanya, untuk hamba yang beriman dan mau berkurban utk surga. 

Surga di akhirat jika ingin disimpulkan maka dia itu "kulluha mut'ah" (semuanya menyenangkan). Ini sedikit berbeda dengan surga dunia yang kadang bercampur dengan ujian dan pengorbanan. 

Nikmat Surga akhirat tidak bisa dibayangkan oleh pikiran manusia, hanya saja Allah memberikan gambaran (kesejukan, pepohonan, sungai, istana, bidadari dll), agar kita bisa sedikit membayangkan. Tapi pada hakikatnya pikiran tidak akan pernah bisa sampai. 

Mereka yang masuk surga berpasangan suami istri, maka akan dipasangkan kembali di surga. Mereka yang tidak berpasangan, Allah akan sediakan pasangannya. 

Ibnul Qoyyim berkata: Ada 3 surga bagi orang beriman; Surga akhirat, surga alam barzakh dan surga dunia. Dan ada 3 neraka bagi pendosa; Neraka akhirat, neraka barzakh dan neraka dunia. 

Mari kuatkan kecintaan kita kpd surga. Kita ingat kembali bahwa cita terbesar kita adalah masuk surga. Kita ini diciptakan bukan untuk dunia, tapi untuk kembali ke surga. Jika ada sedikit permasalahan dalam hidup, maka sabar, insya Allah surga tujuan nya. 

Dunia ini sementara. Mereka yang berusia 50 tahun ketika ditanya apakah dia bisa merasakan tahun-tahun yang telah berlalu? Maka dia akan jawab: Seperti kemarin. Demikian pula ketika masuk surga, maka dunia itu seperti kemarin.

๐Ÿ“Œ SURGA KITA DI DUNIA

Syaikhul Islam berkata, "Di dunia ini ada surga. Mereka yang tidak memasuki nya, maka tidak akan bisa memasuki surga akhirat"

Yang dimaksud surga Dunia di sini adalah kelezatan dan kesenangan yang dirasakan oleh orang beriman ketika menjalankan ketaatan kpd Allah.

Surga di dunia tidak selalu membahagiakan secara lahiriah, tapi pasti menenangkan. Meskipun di sana ada kesulitan dan kepayahan, selama kita melakukan nya dengan bahagia karena dasar ketaatan, maka itulah surga dunia. 

Sedekah yang kita keluarkan bisa jadi adalah kontribusi bagi orang lain, tapi bagi pribadi, itu adalah ibadah untuk kita membeli surga Allah. 

Allah menyampaikan bahwa perkataan baik dan doa itu lebih baik daripada sedekah yang menyakiti orang lain. Ini menjadi isyarat bahwa jikapun kita belum bisa sedekah, maka jangan menyakiti mereka yang menunjuki kita jalan utk bisa bersedekah. 

Jika ada program donasi, sementara kita sudah rutin berdonasi. Maka bisa jadi ini sasarannya adalah mereka yang belum berdonasi. Daripada kita berkata-kata yang tidak produktif, lebih baik kita sambut dan turut mendoakan. 

Surga dunia akan kita dapatkan ketika kita beribadah dengan penuh ketenangan dan ketentraman. 

๐Ÿ“Œ ISTRI SHOLEHAH TERMASUK SURGA DUNIA

Sabda Nabi, "Dunia salah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri sholehah."

Anak-anak yang qurratu 'ain penyejuk hati juga adalah surga dunia. 

Agar bisa mendapatkan surga dunia dan akhirat, kuncinya adalah berkorban di jalan Allah. 

Berkorban dengan jiwa artinya berkorban dengan diri kita. Bisa masuk didalamnya berkorban waktu, tenaga, fikiran bahkan nama baik hingga nyawa dan darah. 

Dengan nama baik, seseorang bisa menggerakkan dan mempengaruhi orang lain untuk beramal sholeh, yang bisa jadi orang yang memiliki nama baik itu tidak memiliki kemampuan untuk mengamalkan sendiri karena keterbatasannya. Terbatas harta, misalnya. 

Orang beriman harus siap mengorbankan waktu untuk beramal agar bisa mendapatkan surga dunia dan akhirat. 

Islam adalah agama yang menghimpun kebaikan dunia dan akhirat. Dan hal ini tidak diajarkan pada agama lain. Pada agama lain, kecenderungannya, kalau ingin mendapatkan ketenangan batin, maka tinggalkan dunia. Sebaliknya, Jika ingin dunia, maka anda harus menanggalkan baju agama. Harus pilih salah satu. Adapun Islam tidak seperti itu. Islam mengajar kan bahwa orang bisa mendapatkan nikmat dunia dan akhirat secara garis lurus bersambung (linear). 

Bagi kebanyakan orang yang dimaksud "surga dunia" hanyalah hubungan suami istri (sex). Dalam Islam, jelas ini juga termasuk surga dunia. Karena mendatangkan kebahagiaan dan ketenangan, juga pahala. Nabi bersabda, "Dan hubungan suami istri di antara kalian bernilai sedekah." Jadi ini adalah surga dunia yang bisa mendatangkan surga akhirat, karena ada pahala di dalamnya. 

Tapi jika hubungan seks itu disalurkan dalam hal yang haram, maka jelas itu bukan surga dunia, tapi neraka dunia.

Neraka dunia adalah ketidaknyamanan, ketidaktenteraman, penyakit menular dan rusaknya nama baik, yang bisa mengantarkan kepada neraka akhirat.

Tapi sekali lagi, hubungan suami istri hanya satu variabel dari surga dunia. Dan syarat bisa disebut surga dunia jika disalurkan pada hal yang halal dan baik. 

Orang yang normal pasti ingin masuk surga bersama keluarga nya yang ada di dunia. Jika ada yang tidak ingin berarti tidak normal. Maka jadikan lah rumah kita sbg surga bagi anak dan keluarga. 

Di dunia ini, mulailah bangun surga dunia dan surga akhirat dan perjuangkan itu semua. Baik itu Sendiri-sendiri maupun bersama-sama.

Wahdah Islamiyah adalah salah satu jalan kita untuk memperjuangkan surga itu bersama-sama.  

Salah satu yang digawangi oleh Wahdah Islamiyah adalah pembinaan muslimah. Karena salah satu wasiat Nabi adalah untuk berbuat baik kepada wanita, apakah itu istri, anak, keluarga atau sahabat.

Wanita juga adalah tonggak peradaban suatu generasi. Jika ingin merusak generasi, maka rusaklah kaum wanita. Upaya-upaya akan hal ini telah dijalankan oleh musuh-musuh Islam. Dan ini tidak boleh kita biarkan. 

Wahdah Islamiyah sejak awal selalu konsen pada pembinaan Muslimah. Dan beberapa tahun yang silam secara fisik, lembaga sementara membangun gedung Pusat Dakwah Muslimah. Harapannya, Agar menjadi pusat tonggak peradaban dan pembinaan para wanita muslimah.

๐Ÿ“Œ JANGAN BIARKAN MUSLIMAH BERJUANG SENDIRI

Berpusat di Jl. Antang Raya, Gedung Pusat Dakwah Muslimah sementara dibangun. Teman-teman yang ingin berdonasi di hari-hari yang mulia ini, silakan transfer ke:

Rek. BSI: 7474732112

a.n Pusat Dakwah Muslimah Wahdah Islamiyah

Untuk Konfirmasi Donasi, japri ke WA:

082315900900 (Ikhwah)

082343291231 (Akhwat)

Barakallahu fiikum...

Sebelumnya :
Selanjutnya :