UMMATTV, JAKARTA--Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah melakukan audiensi dengan jajaran redaksi Republika, media nasional yang dilahirkan oleh kalangan umat Islam bagi publik di Indonesia. Audiensi tersebut digelar secara virtual pada Jumat (5/11/2021).
Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin mengatakan, pertemuan tersebut digelar untuk menjalin silaturahim dan menguatkan sinergitas.
Menurutnya, selama ini Republika telah menjalin sinergi yang baik dengan Wahdah Islamiyah. “Sejak awal kita telah menjadi rekan dalam dakwah, kegiatan sosial dan kebaikan lainnya,” kata Ustaz Zaitun.
Selain itu, audiensi virtual ini juga dalam rangka sosialisasi Muktamar ke-IV Wahdah Islamiyah yang akan digelar pada Desember 2021 mendatang.
“Bagi Wahdah Islamiyah, Muktamar IV sangat penting karena ingin lebih menguatkan strategi yang diusung, yaitu memperbaiki umat dan bangsa sesuai cita-cita kemerdekaan, yaitu menuju negeri yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur,” jelas Ustaz Zaitun.
Saat ini, kata Ustaz Zaitun, negeri kita tercinta mengalami banyak permasalahan, terutama di masa pandemi.
“Karena itu kita tidak boleh lemah, kita ingin semua bangkit dan maju. Karena itulah tema yang diambil pada muktamar nanti adalah ‘Indonesia Maju dengan Pendidikan Paripurna dengan Islam Washatiyah’,” ungkapnya.
Ia menegaskan, tema pendidikan dengan prinsip Islam Washatiyah diambil karena ingin meluruskan makna Islam Washatiyah yang sebenarnya. “Tidak seperti sekarang, ada yang bilangnya Islam Washatiyah tapi ngacak-ngacak Islam dengan mengatakan Islam tidak sempurna,” tutur Ustaz Zaitun.
Selain itu, kita juga mengalami ujian dalam beberapa tahun terakhir. “Persatuan yang agak terganggu dengan isu new PKI, tenaga kerja asing (TKA) dan lainnya yang menyebabkan munculnya rasa seperti pesimis dengan masa depan Indonesia,” ujarnya.
Berangkat dari kondisi seperti itu, Wahdah Islamiyah melalui Muktamar ke-IV ini ingin membangkitkan semangat bangsa Indonesia. “Karena itulah slogan acara Muktamar nanti adalah ‘Bakti dan Setia untuk Indonesia Tercinta’. Apapun yang terjadi tetap berkarya dan cinta kepada bangsa dan negara,” tandas Ustaz Zaitun.
Menanggapi penjelasan tersebut, Irfan Junaidi selaku Pemimpin Redaksi Republika mengapresiasi silaturahim tersebut dan menyambut baik rencana diselenggarakannya Muktamar ke-IV Wahdah Islamiyah.
“Kami juga mengapresiasi soal tema, tentang komitmen kepada Indonesia, juga soal pendidikan. Itu kata kunci yang menjadi sorotan utama Republika selama ini,” jelas Irfan.
Hadirnya Republika, kata Irfan, ingin menegakan jurnalisme secara baik dan etik. “Kita ingin menunjukkan bahwa umat Islam mampu membuat media yang baik. Republika ingin tampil membanggakan umat Islam, menujukkan kepada dunia tentang Islam yang rahmatan lil alamin,” ungkapnya.
Menurutnya, kesamaan menjadi titik penting dalam menjalin silaturahim dan sinergitas yang lebih baik, bukan hanya soal muktamar, tapi yang lebih luas lagi.
Pihaknya berharap, melalui sinergi dalam berbagai kegiatan akan manjadi menjadi ladang dakwah untuk meningkatkan peran umat Islam sebagai khalifah di muka bumi. “Kita ingin Islam menjadi kekuatan yang berwibawa dan bisa mengayomi bangsa ini secara keseluruhan,” harap Irfan.
Kembali ia menegaskan, sinergi media dengan komponen umat Islam diharapkan bisa lebih luas dan produktif ke depannya.
Selain Ustaz Zaitun, hadir sejumlah pengurus lainnya yaitu Ustaz Ilham Jaya (Pimpinan Dewan Syariah Wahdah Islamiyah), Ustaz Syaibani Mujiono (Sekjen Wahdah Islamiyah), Ustaz Ridwan Hamidi (Wasekjen Wahdah Islamiyah), Ustaz Ambo Sakka (Ketua OC Muktamar Wahdah Islamiyah) dan lainnya.
Sementara jajaran redaksi Republika, Irfan Junaidi didampingi oleh Nurhasan Murtiaji (Wapimred), Subroto (Redpel), Maman Sudiaman (Kepala Newsroom) dan lainnya.*