Yakin dan sabar sangat penting dalam hidup karena keduanya berfungsi sebagai pilar utama dalam menghadapi tantangan dan ujian yang tak terhindarkan
Oleh Aswar Hasan
Yakin dan sabar adalah dua pilar yang saling melengkapi dalam perjalanan seorang Muslim. Tanpa keduanya, iman tidak akan mencapai kesempurnaan sebagaimana dijelaskan dalam berbagai riwayat ulama dan hadits Nabi Muhammad SAW.
Keyakinan dan sabar sangat penting dalam hidup karena keduanya berfungsi sebagai pilar utama dalam menghadapi tantangan dan ujian yang tak terhindarkan. Kedua sikap ini saling melengkapi dan membantu seseorang untuk tetap teguh dan optimis meskipun dalam kondisi yang sulit.
Sabar membuat kita tenang dan menerima kenyataan dengan lapang dada, sementara keyakinan membuat kita percaya bahwa setiap ujian pasti ada hikmahnya. Keyakinan laksana fondasi yang membuat hati tetap mantap menghadapi kesulitan bagaimanapun. Rasulullah SAW menegaskan bahwa sabar dan yakin merupakan bagian dari keimanan, dengan keduanya seseorang mengatasi rintangan dan mencapai impian yang telah dicita-citakan.
Dalam pandangan Islam, sabar adalah kemampuan untuk tetap teguh dalam menghadapi ujian, baik berupa musibah, kesulitan, maupun tantangan. Sementara itu, yakin adalah keyakinan penuh terhadap kebesaran Allah SWT, keadilan-Nya, dan janji-janji-Nya kepada hamba-Nya. Sebagaimana dinukil dari Aina Nahnu Min Akhlaqis Salaf, Abdul Aziz Nasir Al-Jalil dan Baha’uddin Fatih Aqil menggaris bawahi bahwa agama ini tidak akan sempurna tanpa kesabaran dan keyakinan.
Abu Darda menggambarkan sinergi antara sabar dan yakin dengan sangat sederhana namun mendalam. Beliau menyatakan bahwa keduanya seperti dua petani yang kompak Jika salah satunya berhenti bekerja, maka yang lain akan turut berhenti. Analogi ini mengingatkan kita bahwa iman tidak bisa bertahan lama tanpa kesabaran dan keyakinan. Sebagai contoh, seorang yang yakin akan pertolongan Allah tetapi tidak sabar menghadapi ujian, bisa jadi akan mudah menyerah atau merasa putus asa. Sebaliknya, seseorang yang sabar tetapi tidak memiliki keyakinan terhadap hasil yang dijanjikan Allah juga akan kehilangan arah.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Jabir, bahwa Rasulullah SAW menyebut sabar dan kelapangan dada sebagai bagian dari iman (HR Thabrani). Hal ini menegaskan pentingnya sikap lapang dada sebagai wujud penerimaan terhadap takdir Allah. Ketika sabar dan yakin hadir bersama, seseorang tidak hanya mampu menghadapi ujian dengan tenang, tetapi juga menemukan makna di balik setiap peristiwa.
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, sabar dan yakin menjadi panduan moral yang kokoh. Dalam menghadapi krisis ekonomi, kehilangan pekerjaan, atau musibah lainnya, seorang Muslim yang sabar akan tetap berusaha tanpa putus asa, sementara keyakinannya kepada Allah memberikan semangat bahwa setiap kesulitan pasti diiringi dengan kemudahan (QS Al-Insyirah: 6).
Lebih dari itu, sabar dan yakin juga menjadi penggerak dalam melakukan kebaikan. Misalnya, dalam berdakwah atau memperjuangkan keadilan, tantangan dan penolakan kerap menghadang. Namun, keyakinan bahwa Allah menyukai orang-orang yang sabar (QS Al-Baqarah: 153) membuat seorang Muslim tetap teguh dalam menjalankan tugasnya.
Jadi, sabar dan yakin adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Keduanya laksana membangun fondasi iman yang kuat, memberikan kekuatan untuk menghadapi ujian, dan menjadi sumber inspirasi dalam menjalani hidup. Dengan sabar dan yakin, seorang Muslim tidak hanya bertahan dalam kesulitan tetapi juga mampu meraih kebaikan yang dijanjikan Allah SWT. Maka, marilah kita memupuk kedua sifat ini agar menjadi pribadi yang tangguh dan beriman sempurna. Wallahu a’lam bisawwabe.
Tags: #aswarhasan, sabar dan