Penulis:
Andi Muh. Akhyar, M.Sc.
Direktur Sekolah Astronomi Islam Indonesia
Mahasiswa Program Doktor Ilmu Falak, King Abdulaziz University, KSA
Ummattv, “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh,”Demikian Rasulullah shallahu alaihi wasallam memotivasi dalam hadits Riwayat Muslim. Puasa Ramadhan yang dilengkapi dengan enam hari puasa syawal akan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa setahun penuh. Awal puasa Syawal dapat dimulai pada tanggal 2 Syawal, satu hari setelah Idul Fitri. Adapun akhir kebolehan puasa syawal akan berakhir saat berakhirnya bulan Syawal. Pengetahuan kapan akhir bulan syawal menjadi penting bagi yang sudah memulai puasa syawalnya, namun belum mencukupi sampai enam hari. Terlebih untuk orang yang baru berniat memulai puasa syawal di akhir-akhir bulan. Apakah waktu yang tersisa masih cukup untuk puasa Syawal?
Dengan menggunakan metode hisab wujudul hilal, Muhammadiyah memutuskan 1 Syawal beretepatan 21 April 2023. Dengan demikian, 29 Syawal bagi Muhammadiyah adalah tanggal 19 Mei 2023. Hisab wujudul hilal mensyaratkan masuknya bulan baru jika pada tanggal 29 bulan berjalan telah terjadi ijetimak sebelum matahari terbenam dan hilal berada di atas ufuk saat matahari terbenam. Pada bulan Mei ini, ijetimak akan terjadi pada tanggal 19 Mei 2023, pukul 22.53 WIB. Karena ijetimak terjadi setelah matahari terbenam, maka belum memenuhi syarat masuknya awal Dzulqadah bagi Muhammadiyah. Dengan demikian, Muhammadiyah akan menggenapkan bulan syawal jadi 30 hari. Bagi Muhammadiyah, puasa syawal masih bisa dilakukan hingga Sabtu, 20 Mei 2023.
Pemerintah Indonesia dan ormas Persatuan Islam (Persis) menetapkan awal bulan Dzulqadahnya dengan metode hisab Neo-MABIMS. Jika pada tanggal 29 Syawal, ijetimak terjadi sebelum matahari terbenam, dan saat matahari terbenam tinggi hilal minimal 3 derajat serta elongasinya minimla 6,4 derajat, sudah masuk awal Dzulqadah. Artinya, bulan syawal hanya berjumlah 29 hari. Sebaliknya, jika tidak memenuhi salah satu syarat tersebut, maka bulan syawal digenapkan 30 hari. Karena Pemerintah dan Persis menetakan awal Syawalnya pada tanggal 22 April kemarin, maka 29 Syawal akan betepatan dengan 20 Mei 2023. Pada waktu ini, syarat-syarat viisbilitas hilal Neo-MABIMS telah terpenuhi. Bagi Pemerintah dan Persis, bulan Syawal hanya berjumlah 29 hari sehingga akhir kebolehan puasa syawal hanya berlaku hingga Sabtu, 20 Mei 2023.
Nahdatul Ulama (NU) dan Wahdah Islamiyah (WI) menetapkan awal bulan qomariyahnya menggunakan metode rukyat. Pelaksanaan rukyat oleh tim NU dan WI dilakukan tiap taggal 29 bulan berjalan. Karena NU dan WI menetapkan awal Syawal tanggal 22 April kemarin, maka 29 Syawalnya akan bertepatan tanggal 20 Mei 2023. Tinggi hilal di Indonesia hari itu saat matahari terbenam, antara 5 derajat di Merauke hingga 7,5 derajat di Aceh. Sedangkan elongasinya antara berkisar 8 hingga 10 derajat. Merujuk pada hasil penelitian internasional, hilal akan dapat terukyat jika menggunakan bantuan alat optik. Oleh karena itu, jika tim kedua ormas tersebut ditambah dengan tim BMKG malaksanakan rukyat pada tanggal 29 Syawal 1444 H (20 Mei 2023), diprediksi akan berhasil melihat hilal. Dengan demikian, kemungkinan besar menurut NU dan Muhammadiyah, bulan syawal hanya 29 hari. Hari terakhir untuk puasa Syawal adalah Sabtu 20 Mei 2023.
Karena Saudi Arabiyah menetapkan hari raya iednya pada tanggal 21 April 2023, maka 29 Syawal akan betepatan dengan 19 Mei 2023. Saudi yang juga menerapkan metode rukyat dalam penetapan awal bulannya untuk kebutuhan ibadah, akan mengadakan rukyat pada hari tersebut setelah matahari terbenam. Hanya saja, data hisab pada tanggal 19 Mei 2023 menunjukkan bahwa bulan sudah terbenam lebih dulu sebelum matahari. Sebagai contoh kota Jeddah, KSA, matahari terbenam pukul 18.56 Waktu Saudi, namun bulan sudah trebenam 5 menit sebelumnya, pada 18.51. Akibatnya, tentu bulan mustahil bisa dirukyat di Saudi pada 29 Syawal atau 19 Mei 2023. Dengan demikian, Saudi akan menggenapkan bulan Syawalnya menjadi 30 hari hingga tanggal 20 Mei 2023. Bagi penduduk Saudi dan siapapun di seluruh dunia yang berpatokan pada hasil rukyat Saudi, masih bisa berpuasa Syawal hingga Sabtu, 20 Mei 2023.
Sebagai kesimpulan, mesk ipun menggunakan metode dan jumlah hari bulan Syawal yang berbeda-beda, baik Indonesia dan Saudi Arabiyah, akan mengakhiri Syawal pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 2023.