UMMATTV YOGYAKARTA--Dalam rangka merangkai kekuatan untuk membangun kemandirian dan kejayaahn pesantren. Global Islamic Philantrohpy (GIP) menggelar silaturahim yang dihadiri oleh pimpinan-pimpinan pondok pesantren di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Rabu, (7/4).
Bertempat di komplek Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak, Yogyakarta dengan mengusung tema “Merangkai Kekuatan untuk Membangun Kemandirian dan Kejayaan Pesantren” kegiatan ini dihadiri tidak kurang dari 50 pengasuh pondok pesantren di seluruh DIY.
K.H Mahfudz Syaubari, MA., Ulama Jawa Timur sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, Mojokerto menegaskan bahwa ini semua adalah dalam rangka mensosialisasikan UU (Undang-Undang) Pesantren yang telah di sah kan DPR agar semua Pesantren bisa menyikapinya dengan baik dengan beberapa hal yang perlu dikuatkan.
Ia juga menambahkan bahwa “Pentingnya membangun kemandirian pesantren untuk memandirikan dan mendaulatkan bangsa dan negara,” jangan sampai bangsa Indonesia menderita kelaparan, yang harus dilakukan oleh semua pihak adalah bukan hanya sebatas ketahanan pangan, melainkan harus mencapai pada level kedaulatan pangan.
Sementara itu K.H Khoirul Fuad, Selaku Pengasuh Pondok Pesantren Ali Maksum PP Krapyak sekaligus tuan rumah menuturkan kemandirian pesantren tidak boleh hilang. Ia melanjutkan bahwa “Global Wakaf dapat sebagai wadah dan sarana untuk meneguhkan kemandirian pesantren, serta bersama-sama untuk menjaga rasa persatuan demi keutuhan bangsa,” ungkapnya.
Melalui silaturahim bersama pengasuh ponpes se-DIY ini, KH Mahfudz Syaubari bersama Global Islamic Philantrophy (GIP) mengusung program untuk kedaulatan pangan dan penyelamatan petani gabah dari menurunnya harga gabah secara drastis karena adanya isu impor beras serta rendahnya harga gabah di tangan tengkulak.
Selama ini program yang telah ditunaikan bersama dengan GIP adalah aksi penyelamatan petani ketela dari anjloknya harga ketela dengan memborong 420 ton ketela dari para petani yang kemudian di distribusikan secara gratis untuk ratusan pesantren di Jatim, Jateng dan DIY. “Selain itu Wakaf Sawah Produktif dan Wakaf Ternak Produktif juga sebagai salah satu program unggulan bersama Global Islamic Philantrophy,” tambah K.H Mahfudz Syaubari.
Gagasan ’Merangkai Kekuatan untuk Membangun Kemandirian dan Kejayaan Pesantren’ telah ditindaklanjuti dengan launching Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan (GSPR) yang berupa pendistribusian 20 ton beras dan air minum wakaf sebanyak 300 karton ke 53 pondok pesantren yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sejak selasa sore, 6 April 2021 di komplek Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak, Yogyakarta.
“Semoga melalui Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan ini dapat menjadi spirit masyarakat Jogja untuk menyemarakkan ramadhan 1442H serta menjadi momentum kita berbagi untuk tujuan kemandirian pangan serta meluaskan manfaat khususnya untuk pesantren,” ungkap Zainul Muttaqin, Kepala Cabang ACT DIY.