Narasumber dari Berbagai Negara Hadir dalam KARIMAH FMDKI Bandung

Berlangsung secara daring, acara dihadiri 70 partisipan dari berbagai daerah begitu antusias mengikuti acara yang mengangkat tema “Ramadhan Kabarkan Surga yang dirindu (The Best Time To Muhasabah)”.

Fathimah Azzahra, selaku ketua panitia dalam sambutan menjelaskan esensi diselenggarakannya KARIMAH tahun ini.

“Untuk memberikan pemahaman atau tsaqafah keIslaman bagi peserta dalam mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan dan sarana untuk mempererat silaturahim,” jelasnya.

Sambutan lain oleh ketua Hayu Gen, Laudza Zulfa mengatakan bahwa FMDKI dan Hayu Gen lahir sebagai wadah untuk membentuk pribadi muslimah generasi robbani yang berakhlaqul karimah.

Adapun dua pemateri yang diundang pada acara tersebut diantaranya, Ustazah Sulvina Saleh selaku da’iyah dan pembina rumah tahfidz anak serta Ustazah Muhdaniar Darwis selaku di’iyah, pembina Hayu Gen Bogor dan FMDKI Bandung.
Ustazah Sulvinah, dalam sesinya memaparkan materi tentang “Fikih Puasa, Sambut Ramadhan, Raih Kemuliaan” yang ditutup dengan memberikan pesan kepada para Muslimah.

“Kalau orang yang tau tujuan hidupnya, maka ia akan sampai dan selamat pada tujuannya. Tujuan yang mampu mengingatkan diri agar menjadi orang-orang yang bertakwa. Dan jangan sia-siakan setiap detik di bulan Ramadan,” ucapnya.

Ustazah Muhdaniar Darwis dalam materinya “Amalan-Amalan di bulan Ramadhan” mengajak kepada peserta untuk lebih siap dalam menyamput bulan suci Ramadan.

“Sambut Ramadan dengan berbagai amalan-amalan, jangan berleha-leha. Mari raih keberkahan Ramadhan dan kesempurnaan Ramadan dengan semangat dalam menuntut ilmu syari,” katanya.

Acara menjadi lebih interaktif dengan adanya special session yaitu berbincang terkait suasana dan persiapan di bulan Ramadan bersama para Muslimah yang berada di berbagai negara, diantaranya dari California, Malaysia, Madinah, China, dan Inggris mengenai suasana dan persiapan di bulan Ramadan.

“Unik! Sangat unik suasana Ramadan di Madinah. Kehidupan bulan Ramadhan itu aktif setelah shalat tarawih. Betul-betul malam Ramadhan itu sangat dihidupkan,” ucap Dewi Sartika, panelis yang berada di Madinah.

Dewi Sartika melanjutkan bahwa ada persiapan yang paling penting dalam menyambut bulan Ramadan.

“Ya tentunya persiapan ilmu, karena “Al Ilmu Qabla Al Amal”, berilmu sebelum beramal,” katanya.

Disambung oleh panelis yang berada di Malaysia, Fauziah mengungkapkan hal yang serupa.

“Betul yang dikatakan oleh Teh Dewi , bahwa persiapan ilmu itu penting. Dan saya juga baru sadar setelah menjalani Ramadan sendirian di Malaysia. Bahwa ilmu dan lingkungan itu ngaruh banget,” sambungnya.

Selanjutnya, closing statement pada sesi Ramadan talks ini disampaikan oleh Nurfiti Harkunti selaku ketua FMDKI Bandung.

“Bahwasanya ilmu dan keberadaan suatu circle yang positif, dan berisi orang-orang yang selalu ingin bergerak dalam kebaikan akan sangat berpengaruh terhadap kemaksimalan kita dalam menjalani Ramadhan. Maksimalkan ikhtiar, kencangkan do’a. Semoga Ramadhan ini menjadi Ramadhan terbaik kita.” tutupnya.