pekan ketiga pascagempa Cianjur, 200 lebih warga penyintas gempa di Kampung Karamat, RW 9, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, dapat melaksanakan shalat berjama’ah di Masjid Darurat.
Ummattv, Selasa (13/12) pekan ketiga pascagempa Cianjur, 200 lebih warga penyintas gempa di Kampung Karamat, RW 9, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, dapat melaksanakan shalat berjama’ah di Masjid Darurat.
Masjid darurat ini dibuat lebih kuat, yakni menggunakan pondasi tiang dan atap dari baja ringan. Masjid ini merupakan masjid lanjutan yang dibangun setelah masjid darurat yang didirikan menggunakan tenda di pengungsian Kampung Karamat.
Sekitar 162 kk dari RW 9 Kampung Karamat ini mengikuti shalat bersama di masjid darurat semi permanen di pengungsian ini. Hingga kalau jum’at tiba jama’ah bisa membludak dan meluber hingga ke luar. Masing-masing harus membawa alas atau sajadah sebagai alas mereka mengikuti shalat Jum’at.
"Masjid darurat ini mendapat respon positif dari warga. Mereka bisa shalat dengan tenang, mereka senang hingga meluber keluar," kata Ustadz Abdurrahman, koordinator kemanusiaan Laznas Dewan Da'wah wilayah Cianjur
Masjid darurat semi permanen yang merupakan kerjasama Laznas Dewan Da’wah bersama mitra Rumah Quran Ahsan dan Arsenet Global Solution (AGS) telah bisa digunakan untuk beribadah berjama’ah.
Selain masjid darurat, Laznas Dewan Da'wah menempatkan guru ngaji dari STID Mohammad Natsir untuk menghidupkan masjid darurat ini, selain sebagai imam shalat juga mengisi pengajian dan psikososial bersama warga penyintas.