Masjid yang berdiri di atas tanah seluas 600 meter persegi ini merupakan hasil kerja sama antara Cinta Quran Foundation dan Indonesian Muslim Community of Edmonton (IMCE).
KANADA UMMATTV.COM - Adzan pertama berkumandang di bangunan yang akan menjadi masjid pertama Indonesia di Edmonton, Kanada, pada 1 Mei 2025. Momen itu menjadi sangat mengharukan bagi komunitas muslim Indonesia di Edmonton.
$575 Dollar Kanada atau sekitar Rp6,7 miliar. Dana tersebut didapat dari hasil perjuangan dan dukungan umat Islam di seluruh dunia.
Masjid yang berdiri di atas tanah seluas 600 meter persegi ini merupakan hasil kerja sama antara Cinta Quran Foundation dan Indonesian Muslim Community of Edmonton (IMCE). Dana pembangunan terkumpul dari ribuan pewakif sejak kampanye diluncurkan Februari 2025.
“Saat adzan itu berkumandang, saya terdiam. Allah menurunkan pertolongan dari arah yang tak disangka-sangka. Ini bukan tentang angka Rp6,7 miliar. Ini tentang iman yang dikonversi jadi wakaf, jadi suara adzan, jadi rumah Allah di negeri orang,” ujar Ustadz Fatih Karim, Founder Cinta Quran Foundation, yang secara aktif menggerakkan kampanye ini sejak awal.
Admiral Jahimir selaku Presiden IMCE adalah orang yang mengumandangkan adzan pertama tersebut. Suara adzan itu disambut isak haru para jamaah. Sejurus kemudian, shalat berjamaah digelar diikuti doa syukur untuk para pewakif.
“Kami menyaksikan langsung bagaimana Allah membuka jalan dari berbagai arah, ibu rumah tangga, hingga publik figur ikut menyisihkan rezekinya. Ini bukti kekuatan umat,” kata Ustadz Fatih.
Beberapa nama besar turut mendukung kampanye ini, antara lain Tengku Firmansyah dan istrinya, yaitu Cindy Fatikasari, serta ratusan penggiat media sosial yang membantu menyebarluaskan informasi.
Tak hanya sebagai rumah ibadah, masjid ini juga akan menjadi pusat pembelajaran Islam, pembinaan mualaf, dan kegiatan keumatan lainnya. Renovasi tahap awal akan dikerjakan oleh Wolfe Construction yang dipimpin oleh Moe, seorang kontraktor Muslim yang tergerak secara sukarela. Urusan hukum properti pun dibantu oleh pengacara Muslim, Muhammed Ali Yassin.
“Kami berharap masjid ini tak hanya menjadi tempat sujud, tapi juga tempat syahadat, tempat menghafal Qur’an, tempat tumbuhnya cahaya Islam di utara bumi,” tambah Ustadz Fatih.
Masjid ini berdiri sebagai simbol dakwah umat Islam Indonesia di Eropa. “InsyaAllah, setiap karpet yang dibentang, setiap ayat yang dibaca, akan kembali sebagai pahala jariyah bagi pewakif. Ini investasi akhirat yang tak pernah merugi,” pungkas Ustadz Fatih. []