Disisi lain, kita bekerja sangat keras, sering lembur bahkan. Merelakan waktu terhabiskan hanya untuk bisa mendapat penghasilan lebih. Namun membuat kita tidak cukup puas.
Pada kenyataannya, tidak ada apapun yang sepenuhnya sempurna di alam semesta, atau yang benar benar diam, hanya didalam pikiran manusia konsep pemikiran itu ada. - Alan Wats.
Melihat perkembangan media sosial, terkadang membuat kita sedikit iri, terlihat sempurna dan sepertinya bermakna. Bisa liburan keluar negri, membangun rumah mewah, kulineran makan di tempat mahal dan bagus, punya koleksi kendaraan mahal, deretan baju mahal di lemari, dan banyak lainnya.
Disisi lain, kita bekerja sangat keras, sering lembur bahkan. Merelakan waktu terhabiskan hanya untuk bisa mendapat penghasilan lebih. Namun membuat kita tidak cukup puas. Kita juga sering bertanya, bagaimana kita bisa meningkatkannya lagi dan lagi. Kita pikir dengan banyak uang, kita akan lebih bahagia.
Saya ingat dulu waktu gajian pertama kali, hanya sepertiga gaji saya sekarang. Saat itu saya baik baik saja, waktu saya juga lebih banyak, punya banyak teman dan saya bisa memiliki time & moment yang bisa saya bagikan ke anggota keluarga yang lain.
Semakin banyak uang saya, semakin saya mengejar hal hal yang haedonis, beli hp mahal, baju mahal, makan ditempat mahal, bahkan sesuatu yang mahal yang tidak bisa didapatkan secara tunai, tidak ragu saya untuk mencicilnya. Sekedar untuk tampilan GAYA HIDUP.
Tau ngga !? Seiring waktu yang tak lagi muda, gaya hidup semakin membuat tekanan hebat dikeseharian saya. Bukan saja merusak fisik dan psikis saya, hubungan bersosial pun menjadi berantakan, tanpa kejelasan.
Saya putuskan sesegera mungkin, untuk jalani hidup tanpa ditekan lagi oleh gaya hidup. Saya putuskan untuk menekan habis kepentingan gaya hidup.
Ditekan gaya hidup serasa sesak nafas tanpa sebab, kepala terasa berat, langkah kaki lunglai tanpa keceriaan, air wajah kering tanpa aura, badan lebih memilih rebahan, jikalau pun duduk pasti membungkuk.
Bergaya dalam hidup, seolah olah memiliki kesempurnaan dalam hidup. Bergaya dikehidupan seakan akan punya kebahagiaan.
Saya beruntung lebih cepat memutuskan untuk merubah keputusan untuk menekan gaya hidup, banyak orang disekitar saya, yang enggan keluar dari kepentingan gaya hidup, dimana saya banyak melihat kehidupan mereka tidak baik baik saja, sekalipun sudah saya ingatkan, mereka jauh lebih asik berjerih pada payah, tanpa ketenangan dan bahagia.
Wabi - Sabi, nilai nilai filosofis perilaku yang dilakukan masyarakat di Jepang, yang menolak kesempurnaan dan menerima ketidak sempurnaan. Filosofis Wabi - Sabi melihat cara cara baik disetiap ketidak sempurnaan yang terlihat, dan menerima ketidak sempurnaan sebagai keindahan kehidupan.
Menurut filosofis Wabi - Sabi, kesempurnaan justru terkadang tidak utuh, tidak lengkap bahkan tidak sempurna. Wabi - Sabi juga beranggapan bahwasanya ada 3 hal otentik yang perlu dipahami secara pasti oleh seseorang, Tidak ada yang abadi, Tidak ada yang selesai, dan tidak ada yang sempurna.
Wabi adalah kata kerja dalam bahasa jepang yang punya arti, merana, jika diartikan kedalam kata sifat, wabishi yang punya arti kesederhanaan. Sedangkan arti kata Sabi adalah pergerakan atau pertumbuhan yang alami, secara hurufiah arti Wabi - Sabi sendiri keindahan tidak akan selamanya.
"Keindahan dapat muncul setiap saat tanpa melihat situasi, konteks atau sudut pandang yang tepat" - Richard Powel
Wabi - Sabi sendiri diperkirakan muncul pada zaman dinasti tiongkok awal pada tahun 920 - 1270 M. Awalnya Wabi - Sabi merupakan konsep budhisme Zen, Wabi - Sabi mengalami perkembangan khas dizaman dinasti Song. Perkembangan Wabi - Sabi lebih kepada fokus estetika kebudayaan dengan menjadikannya prinsip sederhana dari setiap masyarakat dikala itu.
Peninggalan karya karya seni diwaktu itu lebih banyak dalam bentuk lukisan lukisan pelukis terkenal tiongkok. Dijepang jejak sejarah perkembangan Wabi - Sabi lebih dikenali dengan ritual minum teh. Adapun tata cara minum teh yang dilkakukan banyak masyarakat jepang kala itu juga menggunakan peralatan minum teh yang sederhana, berbeda dengan masyarakat tiongkok yang melaksanakan ritual minum teh dengan peralatan yang mahal.
Berbahan alami dari bambu, tanah liat, batang pohon, peralatan yang sederhana tersebut lebih menjadikan ritual minum teh dimasyarakat jepang dapat dilakukan oleh semua kalangan. Dari protokoler kerajaan, samurai sampai masyarakat biasa pun bisa mengadakan ritual perjamuan minum untuk banyak kegiatan acara, seperti, lamaran, pernikahan, ucapan syukur panen, kelahiran, penyambutan tamu dan sebagainya.
Wabi - Sabi diawalnya memang tersaji untuk sebuah karya kesenian, akan tetapi terapan filosofisnya bisa dijadikan nilai nilai perkembangan karakter yang khas. Dimana nilai nilai keutamaan hidup justru nampak dari cara kita memaknai hal hal yang tidak sempurna, tidak lengkap bahkan tidak utuh sekalipun.
7 prinsip dasar Wabi - Sabi yang bisa membuat kehidupan kita yang bisa membentuk cara kita bersikap dan punya karakter yang kuat.
* Asimetri
* Kesederhanaan
* Keagungan
* Kealamian
* Kebebasan
* Ketentraman
Ketujuh prinsip diatas tidak mengajarkan kesempurnaan yang harus dicapai, melainkan keseimbangan fisik dan psikis yang lebih diutamakan.
Asimetri wabi - sabi mengajarkan bahwasanya, seadil apapun kita membagi waktu, benda, pengalaman, ilmu, dan apa saja kepada orang, porsinya tidak akan pernah sama. Jadi jangan berupaya keras untuk bersikap adil, karena kita sebagai insan manusia dengan segala keterbatasan tidak akan pernah adil.
Kesederhanaan pada wabi - sabi, mengajarkan kita untuk bisa melihat fungsi diatas segala gengsi.
Keagungan yang dimaksud dalam prinsip wabi - sabi adalah kemauan kita untuk menciptakan momentum baik di waktu terbaik.Sehingga kita mudah diterima oleh banyak orang dikarenakan orang lain akan senantiasa tahu bahwasanya kita akan mempermudah segala hal bagi mereka.
Kealamian dalam wabi - sabi memiliki makna yang membumi, yang bersifat layaknya sifat sifat sang khalik langit dan bumi.
Kebebasan dalam makna wabi - sabi, bukanlah makna keblabasan tanpa aturan, atau semena mena dalam pikiran dan tindakan. Melainkan kebebasan suasana perasaan atas keterikatan, kecanduan dan himpitan kehidupan.
Ketentraman yang dimaksud wabi - sabi disini adalah ketentraman yang diutamakan untuk orang lain terlebih dahulu sebagai ukuran kebahagian yang diberikan.
Wabi - Sabi secara pasti akan membawa kehidupan kita untuk terus dibutuhkan oleh orang lain, sehingga silaturahmi akan senantiasa terjalin. Bukankah silaturahmi adalah pintu rejeki ?
Dengan kata lain Wabi - Sabi mempermudah kita mempunyai rejeki, atau keberkahan tersendiri.
Kita dengan ber wabi - sabi akan senantiasa mampu untuk berkata, Sini duduk samping aku.
-Radja M Noor-
PROFIL HUMA QITA :
Huma Qita didirikan oleh penulis yang merupakan produk layanan masyarakat yang memerlukan bantuan program rehabilitasi putus narkoba, yang berfokus kepada pengembangan diri bermuara kepada hidup yang berkualitas.
Lebih lengkapnya tentang Huma Qita silahkan lihat di link berikut ini :
https://ummattv.com/post/huma-qita-lahirkan-program-sini-duduk-samping-aku
Tags: Radja M Noor, Sini Duduk Samping Aku